Tuesday, April 23, 2013

Hafidz bayi ASI dan seputar usaha breastfeeding saya

saya mau share beberapa foto Hafidz yaaa... hampir setiap hari kami mendokumentasikan Hafidz, dan setiap foto punya cerita sendiri sendiri.. saya dan suami sangat suka lihat2 foto hafidz dari dulu sampai sekarang, gak pernah membosankan :>
Hafidz umur 2 mingguan
Kondisi Hafidz terlihat semakin stabil, sehingga saat umur 2 minggu, infus dilepas, jd hafidz hanya dipasang OGT dan probe saturasi di kaki, sehingga mobilisasi hafidz jd lebih banyak. Saya selalu suka saat Hafidz ditelungkupkan, lucuuuuu sekali, dan sangat mungil. Perawat di NICU selalu anjurkan kami untuk menyentuh dan mengajak Hafidz bicara walaupun Hafidz dalam inkubator. Memang Hafidz kebanyakan tidur daripada bangunnya, tapi selalu bereaksi saat kami menyentuh nya dan selalu tenang saat dibacakan doa dan ayat ayat. Btw, itu yg warna putih di punggung Hafidz bukan selimut loh, itu popok ukuran kecil hihihih...

Hafidz umur 1 bulan 3 hari

Jadi, saat kondisi hafidz membaik dan sudah tidak dipasang infus, posisi tidur Hafidz jd macam2.jni salah satunya :> Sejak usia  2 minggu, pelan pelan berat badan Hafidz nambah, dan kami selalu menanyakan setiap hari nya. Memang Hafidz dirawat saat ini fokusnya adalah menambah berat badannya, karena kondisi yang lain sudah stabil. Jadi diu NICU Hafidz seperti numpang tidur di inkubator :D. Memang saat bulan pertama, Hafidz masih dipasangkan monitor karena umumnya bayi prematur masih suka "lupa" bernafas, jd saturasi oksigen masih harus dipantau. Saat-saat ini saya selalu bersemangat mengunjungi Hafidz dirumah sakit, karena memang kondisi Hafidz yg selalu stabil. Suatu kali saat saya ke NICU, dokter memindahkan Hafidz ke ruangan bayi sehat karena kebetulan NICU sedang kewalahan karena ruangan hampir penuh. Jadi dipilihlah Hafidz, bayi yang paling stabil untuk dipindahkan. Ini adalah foto Hafidz dalam inkubator diruangan bayi sehat. diletakkan persis disamping jendela, seakan2 sedang ngeliatin mobil2 yang lalu lalang diluar, lucu sekali....

Saya sering diberi tahu oleh perawat di NICU dan oleh dokter yang merawat Hafidz, salah satu hal yang membuat kondisi Hafidz stabil, kuat dan berat badan cepat nambah adalah karena Hafidz bayi Prematur dengan ASI eksklusif. Alhamdulillah walaupun sejatinya kandungan saya baru 7 bulan saat Hafidz lahir, tp di hari ketiga saya sudah rutin pompa ASI. Sangat bersyukur karena saat itu saya didukung oleh dokter, perawat dan terpenting keluarga dan teman2 saya, menyemangati saya saat mompa ASI. Walaupun tidak ada rangsangan isapan bayi tapi ASI saya tetap keluar dan banyak. Memang intinya, ibu menyusui harus selalu didukung, diberikan semangat, dan kondisi emosional yang harus selalu positif dan ini sangat dipengaruhi lingkungan yang kondusif. Saat inilah saya merasa dukungan penuh dari suami dan keluarga.
menurut saya, yang juga mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI adalah TIDUR. istirahat harus cukup, dan kondisi emosional. kalau saya lagi bad mood, ASI saya bisa berkurang. Tapi kalau saya sedang happy, dan istirahat cukup, waaah, ASI saya bisa banyak. Memang saya juga konsumsi makanan yang banyak disarankan keluarga untuk menambah banyak. Well, menurut saya, tujuannya pasti baik, makanan yang dianjurkan juga banyak gizi nya, jadi saya tidak menolak. Walaupun secara teori saya belum pernah membaca apakah makanan tersebut dapat meningkatkan jumlah ASI, apa salah nya dicoba, untuk menyenangkan keluarga saya juga :>. Saya rasa tergantung sugesti. Jika kita yakin ASI kita banyak, Insya Allah hasilnya jadi banyak. Mood ibu sangat berpengaruh dalam kualitas dan kuantitas ASI. Kita harus yakin dan percaya bahwa kita ingin menyusui anak, dan yakin bahwa ASI kita banyak dan keluarnya lancar. so, buat ibu ibu yang belum punya anak, harus yakin dan percaya bahwa saat lahiran bisa menyusui anak. Jangan langsung menyerah harus dicoba. Kalau saya bisa, saya yakin ibu ibu yang lain juga bisa, Semangat yaaaa!!! :>

Selama di inkubator, Hafidz juga jarang sakit. Hafidz tidak pernah diare, selalu pup setiap hari, bahkan seingat saya, hafidz tidak pernah demam. Jarang sekali perawat melaporkan bahwa ada masalah saat kami mengunjungi Hafidz. Saya sangat bersyukur. Saya yakin, kuasa dan rahmat Allah SWT, ASI yg Allah ciptakan, buat Hafidz jadi stabil kondisinya. Dulu kami hanya punya freezer ukuran kecil, kadang2 stok ASIP saya udah gak muat ke freezer, jd kami suka ngantar ASIP ke NICU sebelum stok nya habis.

Freezer khusus ASIP. ikan, daging, dll terpaksa ngalah deh :>


saya mau cerita sedikit tentang perjuangan seorang ibu lain yang juga mompa ASI untuk anaknya yg sakit. Saya ketemu ibu ini saat Hafidz dirawat karena pneumonia. Hafidz kembali dirawat di NICU di salah satu rumah sakit swasta di Medan saat umur 4 bulan. Anak sang Ibu telah dirawat di NICU sejak umur 38 hari. Saat Hafidz dirawat disana, anaknya sudah berumur 6 bulan, dengan kondisi terpasang ventilator untuk pernapasannya. Sang anak telah menjalani operasi hidrosefalus 2 kali, dan kondisi saat itu tidak dapat bernafas spontan, tidak bisa menggerakkan badan, hanya terbaring di tempat tidur, sangat bergantung pada ventilator. Saat saya pertama kali bertemu sang ibu, sama sekali tidak terlihat wajah sedih, yang ada hanya wajah penuh optimis dan membalas senyum saya. Kami berbincang sebentar, sang ibu menanyakan tentang Hafidz dan saya menanyakan tentang anaknya. Dari sana saya tahu tentang kondisi anak, dan yang membuat saya sangat kagum adalah semangat ibu  nya memompa ASI untuk anaknya. Walaupun sudah berbulan2 di RS, dengan keadaan anak yang demikian, tetap tidak patah semangat untuk mompa ASI. Saya sering ngobrol dengan sang ibu di ruangan breastfeeding saat sama2 mompa ASI. Dari sang Ibu saya belajar untuk tidak menyerah betapapun kondisi anak yang dapat membuat tertekan dan stress. Saya kagum sekali, ASI nya banyak, jadwal mompa yang sangat teratur dan telah berlangsung berbulan bulan tanpa rangsangan isapan bayi. Di situ saya seperti ditunjukkan oleh Allah, saya harus lebih bersyukur, masih ada orang lain yang punya masalah lebih besar dari saya. Saya semakin yakin bahwa Allah tidak akan membebani saya sesuatu yang tidak sanggup saya tanggung. Saya harus bersyukur berapapun ASI yang saya dapat di hari itu, tidak perlu merasa sedih karena sudah berusaha memberikan yang terbaik untuk Hafidz. Allah has the best plan for me and my son.

Hafidz 4 mo dirawat karena pneumonia


Jujur saja saat itu produksi ASI saya sudah jauh menurun, mulai menunjukkan penurunan saat Hafidz kami bawa pulang untuk pertama kalinya. Saya yang harus memberikan Hafidz minum tiap 2 jam merasa sangat overwhelmed, kelelahan dan sangat kurang istirahat. Betapapun saya mencoba untuk mompa, hasilnya semakin lama semakin berkurang. stok ASIP saya akhirnya habis dan atas saran dokter saya akhirnya memberikan susu formula khusus untuk bayi prematur buat Hafidz. Saya tetap mompa ASI dan mengumpulkan berapapun hasil pompa yg saya dapat. Tapi saat itu sudah tidak cukup untuk kebutuhan 24 jam. Buat Saya, istirahat sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI saya. Saya juga coba menghubungi konselor laktasi di medan untuk membantu saya, walaupun hanya sekali pertemuan, kedatangan mereka sangat memotivasi saya dan menyemangati saya untuk tetap berusaha.

Saya berhenti mompa ASI saat Hafidz umur 6 bulan. Saya sangaaat sedih sekali, betapa saya sangat menginginkan agar Hafidz mendapatkan ASI eksklusif. Tapi, balik lagi, saya harus bersyukur walaupun hanya bisa mompa ASI 6 bulan, sudah lebih baik daripada tidak sama sekali. Cant say i didnt try, coz i have. so I thank God for letting me have the experience of breastpumping, thankful that it makes my son grows strong. Saya jadikan ini pengalaman berharga saya, walaupun tidak berhasil ASI eksklusif ke Hafidz, saya paham dan mengerti bahwa ASI adalah makanan terbaik untuk bayi, bahwa menyusui itu tidak mudah, dan saya semakin respect dan salut terhadap semua ibu yang berhasil memberikan ASI untuk anak, especially to my mom, who fought for me and my brother, brestfeeding us when we were baby.

Thursday, April 4, 2013

more story

when there's not much to tell, let the picture speaks! :>

Hafidz belajar pake pacifier, 3mo
Pertama kali saya lihat pacifier ini di NICU tempat Hafidz dilahirkan. Perawat menyarankan saya untuk mencari nya, karena tidak mudah ditemui. Ini adalah pacifier khusus untuk bayi prematur, design nya sedikit berbeda. Saya sendiri mendapatkanya di e-bay <thanks tante yetti and om iqbal udah bantu beliin>... pacifier disarankan untuk bayi prematur yang refleks isap nya belum sempurna. menurut buku neonatologi yang saya baca, bayi prematur yang diberikan pacifier, dapat menurunkan resiko SIDS <Sudden Infant Death Syndrome>. Hafidz bisa menggunakan pacifier, dan saat ini juga kami sering mengajarkan Hadidz minum susu lewat mulut, hafidz bisa menghisap nya dengan baik, hanya saja tidak ditelan atau lupa bernafas. Koordinasi nya belum baik. Seiring hafidz besar, dan kami mengetahui maslaah paru nya, dan karena Hafidz sering dirawat untuk waktu lama, kemampuan Hafidz memakai dot semakin berkurang dan hilang.
pacifier khusus bayi prematur


Selain pacifier, kami juga mencoba memberikan hafidz susu dengan botol dot untuk bayi dengan kebutuhan khusus. Botol ini juga bisa digunakan untuk bayi dengan bibir sumbing, atau langit-langit terbelah. Kami masih mencobakannya sampai saat ini walaupun belum ada perkembangan berarti. Permasalahan utamanya adalah kemampuan menelan yang belum sempurna, jika sudah mual atau muntah saya tidak akan melanjutkan belajar minum walaupun susu yang diberikan baru satu atau dua tetes.

Sejak lahir sampai sekarang, Hafidz selalu tidur dengan posisi miring, agar jalan nafas lebih lapang dan agar jika muntah, cairan tidak masuk ke paru.Hafidz sendiri jika sedang bangun, selalu berusaha mencari posisi agar jalan nafas lebih terasa nyaman, sehingga walaupun sudah dimiringkan, Hafidz biasanya akan mendongakkan kepalanya sendiri, agar bisa bernafas lebih lega.
arching head