Tuesday, March 26, 2013

Gastric Tube Feeding

 Oke, sekarang saya mau share tentang gastric tube feeding. Ada beberapa alasan yang membuat kami memutuskan untuk memilih gastric tube feeding ketimbang NGT atau OGT. Pertama, NGT itu harus selalu diganti, dan proses mengganti NGT itu sangatlah tidak nyaman, terkadang menyakitkan. Hampir setiap ganti NGT Hafidz selalu menangis kesakitan, kadang sampai muntah. NGT itu ada yang diganti tiap 7 hari, ada juga NGT Silikon, yang bisa digunakan sampai 1 bulan. Hafidz sering sekali mengarahkan tangannya ke daerah hidung, seperti merasa tidak nyaman dan sering terlihat ingin menarik NGT nya. Sehingga fiksasi nya harus sangat-sangat diperhatikan. Hafidz juga semakin aktif, tidak jarang NGT lepas padahal belum sampai 7 hari, sehingga harus diganti dengan yang baru.

Saya juga selalu mencari cari informasi mengenai anak anak lain yang menderita CdLS seperti Hafidz, sebagian besar memiliki masalah yang sama, tidak bisa makan sendiri. Dan masalah ini dapat berlangsung hingga anak berumur belasan tahun. Kami jadi membayangkan bagaiamana jadinya kalau Hafidz selalu pakai NGT selama bertahun tahun. Tentunya hal ini pasti akan membuat Hafidz merasa tidak nyaman. Jadi kami berkesimpulan NGT ini tidak tepat dijadikan solusi permanen untuk feeding Hafidz. Lagipula, operasi nya pun dapat dilakukan berbarengan dengan operasi  Fundoplication yang juga harus dilakukan mengingat Reflux yang dialami Hafidz cukup serius.

BARD Button
Gastric Tube Feeding dimulai dengan operasi pemasangan Button di perut secara laparaskopi. Untuk Hafidz, dokter bedah anak nya memilihkan BARD Button karena sesuai dengan kondisi Hafidz. Button ini bentuknya seperti katup yang bisa dibuka dan ditutup, terbuat dari bahan plastik, dan ujungnya berbentuk seperti kepala jamur untuk diletakkan di bagian dalam lambung. Kepala jamur ini berfungsi agar Button tidak mudah lepas. Di bagian kepala jamur itu terdapat pori pori kecil, dari pori ini lah susu masuk ke lambung.

Persiapan feeding



Selang Venting


Selang Feeding

BARD Button ini 1 setnya dilengkapi dengan 2 buah selang untuk feeding dan 1 buah selang untuk venting, 1 buah sikat yang panjang unutk membersihkan selang. Terdapat perbedaan bentuk selang untuk feeding dan untuk Venting, dan pemakaiannya tidak boleh terbalik. Venting sendiri dilakukan dengan tujuan mengeluarkan gas atau pun isi lambung jika perut bayi kembung. Venting ini dilakukan 2o-3o menit sebelum Feeding. Sama seperti NGT, terkadang pada bayi dengan NGT kita juga perlu melakukan aspirasi untuk melihat apakah masih ada residu susu dari pemberian sebelumnya. Susu sisa ini harus dihitung volume nya, untuk menetukan baik atau tidaknya pengosongan lambung. Residu sebaiknya tidak lebih dari 1O% jumlah susu yang diberikan. Jika melebihi, maka untuk feeding selanjutnya volume susu yang diberikan harus dikurangi. Untuk Venting sendiri, tidak perlu dilakukan setiap akan memberikan minum. Cukup perhatikan kondisi perut bayi, jika perut kembung <distended> sebaiknya diventing terlebih dahulu.


Persiapan Feeding tidaklah rumit. Saya cukup menyediakan Feeding Tube, 1 buah spuit ukuran besar, air putih dan 1 buah spuit ukuran kecil. Selang feeding tidak boleh berisi udara, karena akan menyebabkan perut kembung, jadi harus diisi dulu dengan susu <seperti selang infus yg tidak boleh kosong>. Setelah semua siap, kita bisa mulai memberikan feeding. Caranya sangat simpel. Katup Button dibuka, hubungkan selang, kemudian alirkan susu secara perlahan. Biasanya susu akan turun sendiri oleh gravitasi, sekali sekali susu harus didorong. Setalah semua susu dialirkan, tanpa membiarkan selang Feeding berisi udara, selang harus di "flush" dengan air putih. Tujuannya untuk memastikan tidak ada susu yang mengumpul dan menumpuk di 'kepala jamur' nya BARD Button, karena bila menumpuk bisa menyumbat. Air yang diperlukan sekiyar 7-1O cc. Untuk Flush ini, airnya sebaiknya didorong seperti saat menyuntik, memberikan sedikit tekanan agar flushing optimal. Setelah Flushing, selang feeding dicopot dari Button, tutup Button, dan selang disimpan untuk feeding berikutnya.

Ini juga salah satu keuntungan Feeding dengan Gastric Tube. Selangnya dapat dicopot dan dipasang saat makan saja, tidak khawatir selang akan tertarik oleh Hafidz, tidak perlu khawatir untuk menggendong, memandikan Hafidz. Selang Feeding dan Venting nya pun dapat dibersihkan. Itulah sebabnya selang ini dapat terus dipakai tanpa perlu diganti seperti NGT. Membersihkannya juga tidak sulit. Cukup menggunakan sikat yang sudah ada dalam set BARD Button, bilas dengan air hangat atau air bersih dan disterilkan. Untuk mensterilkannya, memang sebaiknya tidak dimasukkan kedalam bottle sterilizer biasa. Saya menggunakan tablet sterilizer yang di bekalkan oleh tim homecare dari RS. Ada juga tersedia dalam bentuk cairan <liquid sterilizer>. Cukup direndamkan selama waktu yang dianjurkan, kemudian bilas dengan air bersih dan keringkan, selang sudah bersih dan siap dipakai kembali. Sterilizer seperti ini sering disebut dengan "cool" sterilizer karena tidak menggunakan steam/uap untuk mensterilkan, melainkan direndam. Sterilizer ini juga sangat cocok untuk traveling, jadi tidak repot membawa alat bottle sterilizer kemana mana. Bisa dipakai untuk berbagai alat bayi mulai dari botol susu, dot, pacifier, dan alat lainnya.


Button yang ada di perut Hafidz sampai saat ini tidak menghalangi aktivitas nya. Hafidz juga masih bisa ditelungkupkan tanpa khawatir copot. Saya juga tetap memandikan Hafidz seperti biasa. Bahkan ada beberapa orang tua yang membawa anaknya berenang.

Gastric tube Feeding tidaklah sulit, tidak harus dilakukan oleh orang dengan latar belakang medis. Siapa saja dapat belajar melakukannya. Tentu saja akan diajarkan dengan baik oleh tenaga medis di RS setempat.

Sampai saat ini, Hafidz masih diberi minum per 3 jam. Jumlah susu disesuaikan dengan kebutuhan cairan per 24 jam sesuai dengan berat badan Hafidz. Terkadang susu yang sudah diberikan merembes dari lubang gastric tube, terkadang rembesannya banyak sehingga Susu yang diberikan harus dikurangi. Untuk masalah rembesan ini, setiap feeding, dilakukan perlahan, dan posisi tidur Hafidz jangan terlalu dimiringkan. Selain dari itu, kami tidak menemui permasalahan berarti seputar gastric tube feeding. Hafidz juga sudah diberikan makanan selain susu. Umur 1 tahun, Hafidz sudah diberikan family food, yang dihaluskan agar bisa dimasukkan lewat selang. 

6 comments:

  1. Keren blog-nya wen. Keep spirit, salam buat Hafidz

    ReplyDelete
  2. Assalamu'alaikum. Saya mempunyai ibu yg sakit stroke dan harus menggunakan NGT untuk makan. Yg ingin saya tanyakan, apakah gastric tube feeding bisa digunakan untuk lansia. Jika bisa, dimana mendapatkan alat gastric tube feeding tsb?

    Mohon fast reply, kalau anda berkenan silahkan sms saya, nanti saya telepon balik.

    Atas informasi dan bantuannya saya ucapkan terima kasih.

    ReplyDelete
  3. Mohon maaf no hp nya lupa
    0813.4852.2345

    Terima kasih

    ReplyDelete
  4. Hallo, dimana bisa kita beli batton nya... Apakah memakakai pompa juga untuk memasukkan makanannya? Karena anak saya juga pakai itu. Tapi dia selama ini barang nya dari luar negri. Jadi klo ada disini. Saya mau beli. Thanks

    ReplyDelete
  5. Salam kenal Mba.. pengalaman kami belum pernah beli button di Indonesia, selalu beli di Singapore yang paling dekat. Kami pernah mengganti button ke praktek dr Hanifah Oswari Sp. A (K) di Sunter Jakarta, kami mendaftar sebagai pasien beliau.

    ReplyDelete