Monday, September 11, 2017

New Journey

Days are filled with endless thankful feeling and joy. Ihsan brings happiness to our little family
Kami mulai menata hati, menata diri, sort out priority, kembali merencanakan hal hal baru kedepan.

Suami masih bekerja di luar kota. Kami sudah merencanakan, jika Ihsan sudah lahir dan sudah aman untuk dibawa naik pesawat, saya ingin pindah ke Lampung ikut suami. Karena kami sendiri sudah 5 tahun hidup di kota yang berbeda. Jadi kesempatan bisa berkumpul tidak ingin kami lewatkan, walaupun nantinya akan tinggal didaerah yang jauh dari pusat kota Lampung, namun niat baik ini ingin tetap kami lanjutkan.

Setelah Ihsan lahir, saya minta ditemankan suami untuk ziarah ke makam Hafidz (selama hamil, saya tidak pernah ziarah). Saya ingat sore itu, saya hanya berdua dengan suami, berjalan kaki menuju pemakaman karena tidak jauh dari rumah. Di perjalanan kami ngobrol seperti biasa, sesekali bercanda hingga tidak terasa sudah sampai ke pemakaman. Walaupun sudah berbulan-bulan sejak ditinggal Hafidz, Ihsan sudah lahir, dan sudah banyak kebahagiaan yang saya alami, tetap saja air mata tidak terbendung saat melihat nisan anak yang disayang. Semoga Allah memasukkan Hafidz ke surga terindah, bermain bersama Nabi Ibrahim Alaihi Salam, dan menunggu Ibuk dan Ayah di pintu surga, aaamin.

Hari itu juga suami sudah harus kembali berangkat ke Lampung, setelah cuti. dan saya ingat, tepat di hari itu, suami mengabarkan bahwa ia akan University of Nottingham telah menerima nya menjadi salah satu mahasiswa program master melalui email. Rasa bahagia campur haru tidak bisa saya gambarkan saat suami minta saya dan Ihsan ikut untuk menemani beliau sekolah.
Ini adalah kesempatan kami berkumpul kembali, kesempatan seorang ayah agar dapat melihat pertumbuhan dan perkembangan anak sendiri secara langsung (hal yang tidak kami alami sebelumnya), tidak lagi hanya mendengar lewat telepon atau video call.

Sungguh Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Maka Nikmat Allah mana lagi yang kami dustakan?

Saya hanya pernah membayangkan ikut suami yang bekerja di salah satu pelosok kota Lampung, namun Allah beri kami kesempatan berkumpul di salah satu negara ciptaan-Nya yang indah.

No comments:

Post a Comment